KATA PENGANTAR
Puji
syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, saya dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah mengenai “EKOWISATA PERKABUPATEN DI PROPINSI KALIMANTAN
SELATAN” ini
dengan baik dan tepat waktu.
Tak ada
gading yang tak retak, dari lubuk hati yang terdalam, saya menyadari bahwa
makalah ini begitu jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,saya sangat
menantikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk memperbaiki makalah-makalah yang mungkin akan saya
buat dimasa mendatang.
Saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
membantu saya menyusun makalah ini. Juga terima kasih kepada anda yang telah
bersedia membaca makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Sekian dan terima kasih.
Banjarmasin,
Maret 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mekanisme perencanaan pembangunan
wilayah nasional berjalan melalui dua
pendekatan utama, yaitu pembangunan sektoral dan regional. Hasil dua pendekatan
diharapkan dapat menciptakan landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk
tumbuh dan bekembang atas dasar kekuatan sendiri dan mewujudkan masyarakat adil
makmur berdasarkan pancasila. Kenyataannya, upaya menciptakan keselarasan dan
keserasian dua strategi tersebut merupakan hak pelik, bahkan cenderung
kontradiktif dan dikotomis.
Dalam perkembangannya pendekatan
pertama (sektoral) nampak lebih menonjol dan semakin mengua dibanding pendektan
kedua (regional), hal ini dapat dilihat dari orientasi pembangunan yang secara
tegas meletakkan aspek pertumbuhan ekonomi ( econimoc growth) sektoral sebagai
cara untuk mencapai tujuan pembangunan. Disamping telah memberikan hasil yang
memuaskan seperti pertumbuhan ekonomi tinggi, pendapatan perkapita naik, namun
orientasi tersebut ternyata telah menimbulkan beberapa masalah, salah satu
diantaranya adalah tidak meratanya distribusi kegiatan dan hasil pembangunan,
sehingga beberapa agenda permasalahan pembangunan, seperti kemiskinan,
kesenjangan sosial-ekonomi, ketimpangan antar wilayah (kota-desa,
pusat-daerah), sering digunakan sebagai contoh produk model pembangunan
(sektoral) yang lebih berorientasi pada pertumbuhan ekonomi.
Strategi pembangunan ekowisata yang
hanya mendasarkan pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan aspek distribusi
(pemerataan), perluasan kesempatan kerja, penghapusan kemiskinan serta aspek
wilayah, walaupun pada tahp awalnya berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
namin akhirnya akan mengalami berbagai masalah tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut
tentunya diperlukan kebijaksanaan yang menangani masalah ruang, dalam hal ini
adalah kebijaksanaan pengembangan wilayah. Kebijaksanaan ini berkenaan dengan
lokasi dimana pembangunan tidak terjadi pada tiap bagian wilayah dengan merata.
Pemerataan perencanaan wilayah adalah untuk menghubungkan kegiatan yang
terpisah-pisah untuk mencapai tujuan pembangunan nasional (Friedmann. 1966 : 5)
1.2. Rumusan Masalah
1. Objek wisata apa saja yang terdapat di Propinsi
Kalimantan Selatan.
2. Apakah setiap daerah memiliki objek wisata
yang terkenal
3. Daerah mana saja yang memiliki objek wisata
yang banyak.
1.3. Tujuan
1. Mengenal daerah objek wisata mana saja yang
menjadi tujuan berlibur.
2. Mengetahui objek wisata yang terdapat di
Propinsi Kalimantan Selatan.
BAB
II
ISI
Profil Objek Wisata Kalimantan
Selatan
A. Kota Banjarmasin
Propinsi Kalimantan Selatan Ibukotanya Kota Banjarmasin dan wilayah ini
banyak dilalui sungai besar dan sungai kecil (kanal). Banyak sekali kegiatan
masyarakat yang dilakukan di sungai termasuk kegiatan perdagangan yang dikenal
dengan pasar terapung. Penduduk kota Banjarmasin masih banyak yang tinggal di
atas air. Rumah-rumah penduduk dibangun diatas tiang atau diatas rakit
dipinggir sungai.
Budaya sungai terus berkembang, memberikan corak budaya tersendiri dan
menarik. Salah satu kegiatan wisata paling menarik di kota Banjarmasin adalah
berjalan-jalan menyusuri sungai dan kanal. Daerah pinggiran kota pemandangan
alam sungainya masih asli dan wisatawan dapat menyusuri sepanjang sungai
Martapura dan sungai Barito dengan menggunakan perahu Klotok dan Speedboat.
Pusat Kota Banjarmasin terletak di sepanjang jalan Pasar Baru, sementara
kawasan perkantoran khususnya Bank terdapat di jalan Lambung Mangkurat. Sungai
Barito berada di sebelah Baratnya dari pusat kota.
Sebagian besar kegiatan masyarakat di Banjarmasin terjadi sungai atau
disekitar sungai. Oleh karena itu sangatlah menarik menyaksikan kehidupan Kota
dari tengah sungai. Wisatawan dapat menyewakan perahu motor yang mangkal di
tepi sungai dengan tarif sekitar Rp. 75.000 per jam guna memulai perjalanan
menyusuri sungai melewati sejumlah lokasi penarikan dengan waktu tempuh dua
hingga tiga jam.
Perjalanan di mulai dengan melewati Mesjid Raya Sabilal Muhtadin menuju
kepasar kuin dimana air sungai Kuin mengalir menuju sungai Barito. Wisatawan
dapat juga singgah di Pulau Kembang dan kemudian melanjutkan perjalanan melalui
penggergajian kayu di sungai Alalak dan kembali ke Pusat Kota melalui Sungai
Andai.
Pasar Terapung adalah pasar tradisional yang sudah ada sejak dulu dan
merupakan refleksi budaya sungai orang Banjar. Pasar yang khas lagi unik ini
tempat melakukan transaksi di atas air dengan menggunakan perahu besar maupun
kecil yang berdatangan dari berbagai pelosok. Pasar Terapung hanya berlangsung
pada pagi hari sekitar jam 05.00 hingga 09.00 setiap hari. Dan dengan perahu
Klotok dari Kota Banjarmasin dapat dicapai sekitar 30 menit.
Wisatawan harus datang pagi-pagi untuk dapat melihat kesibukan Pasar
Terapung ini. Salah satu Pasar Terapung di Banjarmasin adalah Pasar Kuin yang
terletak di persimpangan antara Sungai Kuin dan Sungai Barito.
Sejak dahulu Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan terkenal dengan
hasil kayu dan rotan. Pada masa lalu kayu yang ditebang langsung dikirim keluar
Kalimantan, tetapi saat ini sebelum dikirim keluar daerah terlebih dahulu
diolah menjadi bahan setengah jadi, demikian juga untuk industri rotan.
Sasirangan adalah batik khas Kalimantan Selatan yang pada jaman dahulu
digunakan untuk mengusir roh jahat dan hanya dipakai oleh kalangan orang-orang
terdahulu seperti keturunan raja dan bangsawan. Proses pembuatan masih
dikerjakan secara tradisional. Lokasi penjualannya di kecamatan Banjar Timur,
20 menit dari pusat Kota Banjarmasin.
Salah satu Landmark Kota Banjarmaisn adalah Masjid Raya Sabilal Muhtadin
yang berada dijalan Jendral Sudirman. Mesjid Raya Sabilal Muhtadin berdiri
megah dijantung kota Banjarmasin menghadap Sungai Martapura. Bangunan Masjid
arsitektur modern dengan di kelilingi lima menara yang menjulang tinggi serta
taman masjid yang luas dan indah. Masjid Raya Sabilal Muhtadin berlantai dua
mempunyai kapasitas tempat sholat untuk 15.000 jemaah dan merupakan masjid
kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan dan pusat pengkajian agama Islam.
B. Kota Banjarbaru
Kota yang terletak di sebelah Tenggara Kota banjarmasin
ini memiliki sebuah Museum yang berisi benda-benda peninggalanSuku Banjar dan
Dayak. Patung-patung yang berasal dari Candi Hindu yang ada di Kalimantan juga
terdapat di Museum Lambung Mangkurat ini. Juga terdapat meriam, pedang dan
benda-benda lain sisa-sisa perang melawan Belanda. Koleksi Museum Lambung
Mangkurat lainnya adalah peralatan Sunat Tradisional Banjar seperti Pisau dan
Daun yang digunakan sebagai Antibiotic.
Museum Lambung Mangkurat terletak di Kota Banjarbaru
sekitar 35 km dari Kota Banjarmasin, menyimpan berbagai peninggalan sejarah dan
budaya serta gambaran dari pada wajah Kalimantan Selatan dalam berbagai aspek
kehidupan alam dan potensial alamnya.
Koleksi paling menarik dari Museum Lambung Mangkurat ini
adalah benda-benda hasil penggalian dari Candi-Candi Hindu seperti Candi Laras
di Rantau dan Candi Agung di Amuntai. Di Kalimantan Timur antara lain Patung
Sapi Nandi dan Symbol Alat Kelamin Dewa Syiwa yang disebut Lingang. Sisa-sisa
Candi Laras terdapat di Desa Margasari, di dekat Kota Rantau, sedangkan
sisa-sisa Candi Agung terdapat di Kota Amuntai yang berjarak 150 km dari
Banjarmasin.
Barang koleksi Museum terdiri
dari peninggalan Sultan Banjar, benda purbakala dari Candi Agung dan Candi
Laras, Perkakas dari Batu, Ukiran Kayu Ulin, Perkakas Pertanian dan Perabot
Rumah Tangga, Alat Musik Tradisional dan sebagainya.
Bangunan Museum ini perpaduan bentuk rumah tradisional
yang bergaya modern diresmikan pada tahun 1979.
Pendulangan
Kawasan Pendulangan Intan Tradisional berada di
Kecamatan Cempaka. Bagi penduduk Desa Cempaka, mendulang intan merupakan mata
pencaharian turun temurun. Para pendulang biasanya berkelompok-kelompok mengali
lobang pada kedalam sekitar 10-12 meter dengan menggunakan perkakas tradisional
dan metode lama. Mereka bekerja keras mengadu nasib. Bahan galian tersebut
selanjutnya dicuci untuk mencari sebutir Intan, terkadang pendulang menemukan pula
Batu Akik dan Pasir Emas.
Cempaka adalah kawasan penambangan intan dan emas yang
terletak 47 km dari Kota Banjarmasin dan 7 km dari Kota Banjarbaru. Di tempat
ini pengunjung dapat melihat langsung bagaimana para pekerja mencari Intan atau
Emas di lobang-lobang penuh galian dan penuh lumpur. Dari catatan sejarah di
tambang ini pernah ditemukan intan terbesar seberat 20 karat pada tahun 1846,
rekor ini kemudian dipecahkan pada tahun 1850 dengan ditemukannya intan yang
lebih besar lagi seberat 167,5 karat.
C. Kabupaten Banjar
Daya tarik Kota yang terletak di dekat Kota Banjarbaru ini adalah suasana
pasar tradisional yang hanya digelar setiap hari Jumat. Pasar ini ramai
dikunjungi para wanita Banjar dengan pakaian tradisional mereka yang
berwarna-warni. Di lokasi pasar ini terdapat sebuah bangunan pasar berbentuk
tradisional Banjar dengan atapnya yang berwarna biru.
Di pasar yang luas ini, wanita Banjar menjual aneka barang termasuk
berbagai jenis makanan. Jika anda penggemar batu permata, pasar ini adalah tempatnya.
Pedagang batu permata menyediakan berbagai macam bentuk batu seperti intan dan
batu permata lainnya, baik yang sudah di asah ataupun yang masih kasar.
Berbagai bentuk manik-manik juga tersedia dan juga perhiasan perak. Anda juga
dapat mengunjungi penggosokan intan Kayu Tangi di Jalan Sukaramai, yang berada
di belakang pasar ini.
Di jantung Kota Martapura banyak ditemukan rumah-rumah tempat penggosokan
intan baik secara tradisional maupun modern yang terkenal adalah penggosokan
Intan Tradisional Kayu Tangi Martapura. Di sini intan dan batu-batuan di bawa
dan di gosok secara tradisional dengan berbagai macam bentuk.
Selain terdapat penggosokan Batu Aji, tidak kalah menariknya adalah
kerajinan Manik-manik atau hiasan Arguci yang dikerjakan secara unik dan
berkelompok-kelompok oleh para pengrajin di Desa Melayu, Kecamatan Martapura.
Pemasarannya sampai ke Negara Malaysia dan Brunai Darussalam.
Danau Riam Kanan merupakan bagian dari Taman Hutan Raya Sultan Adam yang
berlokasi di Desa Aranio, Kecamatan Aranio. Berjarak sekitar 65 km dari Kota
Banjarmasin. Pegunungan Meratus yang indah dan hijau mengelilingi Danau Riam
Kanan yang luasnya 8000 hektar. Pulau Pinus yang terletak di tengah danau
merupakan tempat-tempat ideal untuk berekreasi keluarga sambil menikmati
kedamaian alam. Air danau yang jernih dan tenang sangatlah ideal pula untuk
bertamasya air, berenang, maupun memancing.
Tidak jauh dari Kota Martapura terdapat obyek wisata budaya yaitu Desa
Kelampayan Kecamatan Astambul, sebuah Makam Ulama besar yaitu Syekh Muhammad
Arsyad Al Banjari, penyebar agama Islam di Kalimantan, makam ini banyak
dikunjungi peziarah yang datang dari Malaysia dan Brunai Darussalam.
Pasar Terapung Lok Baintan berada di Sungai Martapura. Kegiatannya hampir
sama dengan Pasar Terapung yang ada di tepi Sungai Barito dan yang
membedakannya hanya para pedagang menggunakan topi yang disebut Tanggui.
Taman Hutan Pinus letaknya sekitar sekitar 35 km dari Kota Banjarmasin.
Rekreasi di bawah Hutan Pinus yang rindang, sehingga sangat baik duduk di bawah
pohon sambil menikmati hidangan yang telah disiapkan. Taman Hutan Pinus
merupakan penghijauan kota dan kebun pembinaan. Taman Hutan Raya Sultan Adam
terletak di Desa Mandiangin Kecamatan Karang Intan, sekitar 55 km dari Kota
Banjarmasin yang mempunyai luas 106.400 ha. Selain itu terdapat dua peninggalan
jaman Belanda yang terletak 2 km dari Tahura. Di sana ada Gajah Kampung, Rusa
dan Buaya yang dilindungi. Pengunjung datang setiap hari libur untuk menikmati
alam yang indah dan sejuk, juga sebagai tempat penelitian dan perkemahan bagi
pelajar dan mahasiswa.
D. Kabupaten Tapin
1. Goa Batu Hapu
Goa Batu Hapu yang terletak di Desa Batu Hapu Kecamatan Hatungun
merupakan goa yang mempunyai panorama luar biasa yang mempunyai stalagnit dan
stalagmit menghiasi dalam goa yang dapat menggugah kebesaran Allah SWT dalam
ciptaanNya sebagai pelajaran pengetahuan alam, goa ini telah mendapatkan
sentuhan perbaikan dan penataan, Pemerintah Daerah sehubungan kerusakan yang
diakibatkan keserakahan oknum manusia yang hanya mengejar keuntungan ekonomi
sesaat tanpamensyukuri nikmat lainnya yang disediakan oleh alam. Goa Batu Hapu
letaknya dari pasar Binuang masuk sejauh 16 km dengan jalan yang sudah cukup
baik, ditempuh dengan jalan santai sambil menikmati pemandangan kehidupan
pedesaan dan nuansa alam pegunungan selama 30 menit, goa ini terletak
dipegunungan sehingga yang mempunyai hobi tantangan panjat tebing disinilah
nyalinya diuji, tetapi resiko ditanggung sendiri karena belum di asuransikan,
masyarakat disekitar goa siap bermitra dengan waisatawan yang berkeinginan
bermalam sambil menikmati makanan dan kehidupan masyarakat pedesaan. Event
hiburan diadakan pada saat liburan dan hari-hari besar yaitu pada hari Raya
Idul Fitri ke 2, Tahun Baru dan Liburan sekolah.
2. Makam Datu-datu atau
Ulama Makam Datu Sanggul
Makam Datu atau Ulama telah di renovasi dan mendapatkan penambahan
fasilitas sebagai upaya memfasilitasi peziarah yang merupakan salah satu budaya
masyarakat yang bernuansa keagamaan, yang merupakan kekuatan pengembangan obyek
wisata kabupaten Tapin sebagai wisata relegius. Pengembangan wisata ini sebagai
upaya mengenal dan mengenang kembali sejarah, karena sebagai bangsa yang ingin
maju tidak boleh melupakan sejarah perjuangan pendahulu kita, khususnya para Datu
atau Ulama yang telah berjuang menyebarkan pengetahuan keagamaan dan kehidupan.
Makam sebagai tujuan wisata ziarah antara lain makam Datu Nuraya yang merupakan
makam panjang bahkan mungkin makam terpanjang di dunia (± 60 meter) dan
haulannya (peringatan tahunan) adalah pada tanggal 14 Dzulhijjah. Makam ini
terletak di Kecamatan Tapin Selatan. Selanjutnya adalah ziarah ke makam Datu
Sanggul terletak di Desa Tatakan Kabupaten Tapin, haulannya setiap tanggal 21
Dzulhijjah, dari lokasi yang berdekatan perjalanan ziarah dilanjutkan ke makam
Datu Suban yang dikenal sebagai guru Datu Sanggul haulannya setiap bulan Syawal
setiap tahun, kemudian perjalanan diteruskan ke makam Syech Salman Alfarizi
yang dikenal sebagai tokoh pendidikan juga ahli dalam bidang pertanian dari
desa Gadung Kecamatan Bakarangan (± dari makam Datu Suban jaraknya 14 km) event
haulannya setiap tanggal 9 Dzulhijjah.
E. Kabupaten Hulu Sungai
Selatan
Kandangan merupakan kota transit bagi kendaraan Kota Banjarmasin yang
akan menuju ke Kota Nagara atau sebaliknya. Kota kecil ini memiliki terminal
yang cukup sibuk dan sebuah bangunan pasar tua dengan bentuk arsitektur yang
mengesankan peninggalan era kolonial. Jika anda singgah di kota ini, cobalah
makanan khas Kabupaten Kandangan yang lezat yaitu Ketupat yang dimakan dengan
Gulai Ikan Haruan.
Nagara merupakan kota kecil yang ditempati Sungai Nagara (cabang Sungai
Barito) dan sering meluap. Karena itu, rumah penduduk di tenpat ini umumnya
adalah rumah yang dibangun di atas tiang-tiang tinggi. Pada saat musim hujan,
hampir seluruh bagian kota tertutupair kecuali jalan yang sengaja dibuat
tinggi, namun pada puncak musim hujan, permukaan jalan juga tertutup air
sehingga Nagara berubah menjadi semacam “Kota Air”.
Menurut catatan sejarah, Nagara yang terletak tidak jauh dari kota
Kandangan, merupakan ibukota dari kerajaan pertama di Kalimantan Selatan
bernama Nagara Dipa sebelum dipindahkan oleh Pangeran Samudera ke Bandarmasih
yang kemudian berkembang menjadi Kota Banjarmasin saat ini. Nagara juga menjadi
pusat kerajinan senjata tajam seperti pedang, golok dan keris. Para pengrajin
ditempat ini mampu menghasilkan berbagai jenis senjata tajam seperti Mandau
dengan bentuk yang indah dilengkapi dengan sarungnya.
Mandau adalah pedang tradisional suku Dayak yang dibuat di Desa Hadirau
dan Tumbukan Banyu. Pembuatannya memnggunakan peralatan sederhana dan
diselesaikan sekelompok pengrajin dan Mandau hanya di buat untuk hiasan. Tapi
adapula Mandau yang khas dibuat sendiri oleh ahlinya dan pedang ini dipercayai
memiliki kekuatan magis yang diisi melalui upacara ritual.
Pembuatan gerabah terletak di Desa Bayanan tidak jauh dari Pasar Nagara,
pengunjung bisa menyaksikan setiap tahapan pembuatan dengan peralatan sederhana
atau bahkan pengunjung bisa memcoba ikut untuk pembuatannya. Pengrajin biasanya
membuat bermacam-macam bentuk Tembikar dan yang terkenal adalah Dapur Nagara
atau Anglo.
Gunung Kentawan
Lebih dikenal sebagai
lambang sari kawasan Loksado karena letaknya strategis dan dapat dilihat dari berbagai penjuru. Gunung ini
adalah kawasan hutaqn lindung berupa gunung batu yang ditumbuhi pepohonan
disekelilingnya, letak kawasan ini sekitar 28 Km dari kota Kandangan, dan untuk
mencapainyahanya jalan kaki lewat Desa Lumpangi, muara Hanip atau Datar
Belimbing (Hulu Banyu). Dengan memiliki luas sekitar 245 ha, didalamnya
terdapat aneka jenis flora termasuk anggrek Hutan dan fauna yang dilindungi
seperti Bekantan, Owa-Owa, Raja Udang (Halcyon SP)dll.
Air Panas Tanuhi
Merupakan obyek wisata
yang sangat indah dan menarik untuk dikunjungi, disamping pemandangan yang
indah juga tersedia beberapa fasilitas seperti : Cottag Type A dan B, Gazebo,
Aula untuk pertemuaan, Kolam Renang, Kolam Berendam, Kolam Air Panas dari Panas
Alam, Cafetaria, Lapangan Tenis dan Tempat Bermain Anak. Akses jalan menuju
tempat lokasi sangat mudah dari Ibukota Propinsi Banjarmasin 168 km bisa
ditempuh dengan roda 4 selama 4 jam.
Balai Adat Malaris
Adalah yang paling
besar diantara bali yang lain dikawasan Loksado, berbeda dengan balia adat
lainnya, balai ini masih dihuni dimana ada 40 keluarga besar. Berjarak 2,5 km
dari Loksado. Tidak jauh dari Balai Malaris terdapat sebuah bendungan
pembangkit tenaga listrik dan sebuah riam untuk bemandi ria, yaitu Riam
Berajang dan Riam Anai.
Kawasan Loksado
Daerah Loksado memiliki hutan primer banyak
ditumbuhi pepohonan dan kayu-kayuan yang beraneka ragam. Jenis pohon yang
tumbuh diwilayah ini adalah seperti: Meranti, Sungkai, Ulin, Karet, Kayu Manis,
dan jenis pohon buah-buahan serta aneka jenis bunga Anggrek. Didalam hutan juga
hidup berbagai satwa, seperti: Kijang, Kancil, Macam, Beruang, aneka jenis kera
termasuk Bekantan, Satwa Melata dan jenis burung, seperti: Raja Udang, Enggang,
Ayam, Hutan dll. Begitu pula dengan Kupu-Kupu dengan aneka warna yang menawan.
Arung Jeram
Aktivitas arung jeramdengan rakit
bambu di sungai Amandit adalah puncak dari kegiatan perjalanan setelah beberapa
hari. Kegiatan inilah yang paling banyak disukai oleh banyak wisatawan dan yang
palinng mengesankan. Ada beberapa lokasi yang bagus untuk memulai perjalanan
dengan tingkat kesulitan dan waktu tempuh yang bervariasi tergantung dari
keinginan wisatawan itu sendiri.
Air terjun Haratai
Terletak di desa lebih
kurang 15 menit perjalanan dari Balai Haratai, dapat ditempuh dengan memasuki hutan
bambu dan perkebuna karet atau kayu manis. Air terjun tersebut bertingkat tiga
dengan ketinggian masing-masing 13 meter. Pengunjung dapat bermandi ria pada
telaga, tetapi dibagian bawah air terjunnya, atau hanya duduk-dudk diatas
bebatuan besar. Tersedia juga tempat ganti pakaian dan shel teruntuk
beristirahat.
Air Terjun Riam Anai
Terletak ± 2 km dari
desa Malaris Kecamatan Loksado merupakan air terjun yang sangat deras dengan
ketinggian 4 meter.
Air Terjun Kilat Api
Terletak di deas Tanuhi
4 km dari penginapan/cottage Tanuhi. Bisa ditempuh dengan kendaraan
roda 4 atau roda 2.
F. Kabupaten Hulu Sungai
Tengah
Mesjid Al-A'la di desa Jatuh, Kecamatan Pandawan merupakan mesjid tertua
di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Masjid ini merupakan cikal bakal berkibarnya
bendera dakwah syiar agama Islam. Masih di Kecamatan ini terdapat pula masjid
tua yang disebut Masjid Keramat dan keunggulan dari tempat ibadah ini konon
memberikan rasa khusyu.
Wisata religius lainnya yang dapat dilakukan adalah mengunjungi Pondok Pesantren
Ibnul Amin Pamangkih yang mendidik ribuan calon ulama muda dan pemimpin umat
masa depan. Mengunjungi makam keramat Wali Katum juga menarik karena selalu
mendapat kunjungan ziarah dari masyarakat Kalimantan Selatan dan juga
wisatawan.
Hutan pegunungan meratus selain itu juga terdapat kawasan hutan lindung lainnya di sekitar Gunung Titi kecamatan Limpasu, dipenuhi dengan beragam flora dan fauna (biodiversity) diantara banyak terdapat pohon meranti yang berdiameter lebih dari 100 cm. Wisata Pegunungan Meratus menawarkan kondisi hutan alam yang masih perawan dan budaya masyarakat dayak meratus.
Untuk kegiatan wisata alam ada obyek wisata air panas di kaki bukit yang
hijau dimana terdapat sumber air panas yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Di sini terdapat pula kolam okan dan kolam pancing yang selalu ramai di
kunjungi masyarakat setempat.
Obyek wisata Pagat Batu Benawa memiliki panorama alam yang indah. Alamnya
yang indah, air yang jernih, dan alamnya yang damai membuat lokasi wisata ini
banyak dikunjungi wisatawan. Lok Laga Ria adalah obyek yang berada di Kecamatan
Haruyan dikelilingi hutan. Sungainya banyak memiliki jeram.
Obyek wisata Pagat Batu Benawa memiliki panorama alam yang indah. Alamnya
yang indah, udara yang sejuk, bukit dan sungai yang jernih dan alamnya yang
damai membuat lokasi wisataini banyak dikunjungi wisatawan.
Selain itu terdapat sumber air jernih dari dalam Goa yang berada dikaki bukit Batu Bini. Bukit ini menurut legenda merupakan pecahan dari kapal milik Raden Pengantin si anak durhaka. Untuk menyeberangi sungai menuju bukit, pengunjung dapat membergunakan rakit (lanting) atau jembatan gantung. Untuk memudahkan pengunjung mencapai puncak bukit telah dibangun tangga kayu. Dari puncak bukit ini pengunjung dapat melihat pemandangan kota Barabai dan sekitarnya. Obyek Wisata Pagat dilengkapi pula dengan berbagai fasilitas seperti mushala, taman bermain anak, panggung hiburan, gazebo, toko souvenir, warung, toilet dan ruang ganti pakaian. Sebuah aula dengan kapasitas 150 orang masih dalam tahap penyelesaian. Aula ini diharapkan dapat menjadi tempat berbagai acara pertemuan sambil menikmati panorama alam di obyek wisata Pagat Batu Benawa.
Selain itu terdapat sumber air jernih dari dalam Goa yang berada dikaki bukit Batu Bini. Bukit ini menurut legenda merupakan pecahan dari kapal milik Raden Pengantin si anak durhaka. Untuk menyeberangi sungai menuju bukit, pengunjung dapat membergunakan rakit (lanting) atau jembatan gantung. Untuk memudahkan pengunjung mencapai puncak bukit telah dibangun tangga kayu. Dari puncak bukit ini pengunjung dapat melihat pemandangan kota Barabai dan sekitarnya. Obyek Wisata Pagat dilengkapi pula dengan berbagai fasilitas seperti mushala, taman bermain anak, panggung hiburan, gazebo, toko souvenir, warung, toilet dan ruang ganti pakaian. Sebuah aula dengan kapasitas 150 orang masih dalam tahap penyelesaian. Aula ini diharapkan dapat menjadi tempat berbagai acara pertemuan sambil menikmati panorama alam di obyek wisata Pagat Batu Benawa.
Lok Laga
Obyek wisata ini berada di
kampung Mu'ui, Desa Sei Harang, Kecamatan Haruyan dan berjarak ±21 km dari kota
Barabai, kab. HST
Lok Laga Ria adalah obyek
wisata air terjun yang dikelilingi hutan. Sungainya banyak memiliki jeram.
Dalam kawasan obyek wisata
Loklaga melintas aliran sungai dengan air yang jernih dan terdapat riam-riam
kecil sehingga menjadikan obyek wisata Loklaga menjadi tempat pemandian alam
yang ideal. Anak-anak dapat belajar berenang pada tempat-tempat yang dangkal
atau pada arus yang tidak terlalu deras.
Pemandian Air Panas Hantakan
Obyek Wisata Air Panas Hantakan
berjarak 14 km dari kota Barabai.
Jalan menuju kolam pemandian
air panas Hantakan
Untuk kegiatan wisata alam ada
obyek wisata air panas di kaki bukit yang hijau dimana terdapat sumber air
panas yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Terdapat beberapa kolam air
panas yang dipergunakan untuk mandi dan berendam. Kandungan belerang yang yang
terdapat dalam air panas ini dianggap dapat menyembukan penyakit kulit.
Kolam air panas ini dianggap
dapat menyembukan penyakit kulit
Bersebelahan dengan kolam air
panas terdapat kolam air (biasa) yang dapat dipergunakan anak-anak untuk
berenang.
Obyek wisata ini ramai
dikunjungi orang pada saat hari libur atau hari besar, baik pengunjung yang
berasal dari dalam daerah maupun luar daerah.
Di sini terdapat pula kolam
ikan dan kolam pancing yang selalu ramai di kunjungi masyarakat setempat atau
luar daerah.
Situasi pemancingan di
Hantakan
Beberapa perkumpulan penghobi
memancing sering mengadakan lomba pancing di kolam ini.
Goa Berangin (Nateh)
Kawasan wisata Nateh di
Kecamatan Batang Alai Timur, sekitar 15 km dari Kota Barabai memiliki panorama
alam yang indah. Di sini bertebaran bukit-bukit batu raksasa yang kaya dengan
pesona goa dan sungai berair jernih.
GOA Berangin bagi orang
Barabai tentu saja tak asing lagi. Apalagi goa ini terkenal gara-gara
kemisteriusan yang hingga kini masih menyimpan tanda tanya besar.
Goa Berangin yang terletak di
Pegunungan Meratus tepatnya di Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT),
sudah sejak ribuan tahun silam berada di perut pegunungan Meratus.
Untuk mencapai mulut goa ini
kita harus meniti puluhan anak tangga atau jika dihitung-hitung sekitar 20
meter. Ketika berada di mulut goa pasti pengunjung terperangah ketika merasakan
kenikmatan angin segar dari dalam perut pegunungan Meratus.
Disebut-sebut namanya sebagai
Goa Berangin lantaran hembusan hawa sejuk dan dingin baknya seperti Air
Conditioner (AC) yang keluar dari mulut maupun lobang goa tersebut.
Hampir tak mengenal waktu,
pagi, siang dan malam hembusan angin segar selalu dirasakan pengunjung.
Keanehan goa ini konon
panjangnya ratusan kilometer dan memiliki tembusan-tembusan ke
pegunungan-pegunungan Meratus lainnya.
Malah di dalam goa hawa yang
dirasakan sebaliknya yakni tidak lagi sesejuk ketika kita berada di depan persis
mulut goa, tetapi justru hawa hangat.
Goa Berangin sendiri sering
dijadikan oleh warga sekitar sebagai tempat bersantai maupun rekreasi. Tak
jarang, obyek wisata ini turut pula dijadikan tempat bagi pasangan muda-mudi
untuk bercinta dan bermesraan.
Konon ceritanya, bagi pasangan
pria dan wanita, justru hubungan mereka putus alias kandas di tengah jalan
sebelum memasuki ke masa perkawinan, apabila terlalu sering menghabiskan waktu
di "Goa Berangin".
Bahkan, kabar tentang harta
karun yang tersimpan dalam goa tersebut, tak ayal membuat warga penasaran untuk
menggalinya.
Harta karun dimaksud rupanya,
disebutkan dengan banyaknya terdapat sarang-sarang burung Walet. Namun, dari
cerita yang beredar di masyarakat, tak jarang sebagian warga yang sengaja ingin
mengambil sarang burung tersebut, selalu gagal, karena ditutupi oleh
makhluk-makhluk halus yang berdiam di Goa Berangin.
Bahkan, dari cerita-cerita
banyak orang, banyak warga yang tersesat di dalam goa tersebut dan hingga kini
tidak diketahui lagi nasibnya.
Keangkeran Goa Berangin konon
ceritanya ditambah lagi dengan keberadaan ular besar bernama ‘Ular Babat’ yang
panjangnya sekitar 1,5 meter dan besarnya hampir sebatang paha orang dewasa.
Sayangnya, keberadaan Goa
Berangin kini sudah banyak dijamah oleh tangan manusia. Di sana-sini tampak
terlihat coretan-coretan tangan manusia mempergunakan semprotan warna yang
sengaja memperjelek pemandangan di sekitar goa.
Goa Liang Hadangan
Goa Liang Hadangan memiliki
stalagnit dan stalagmit dengan panorama alam yang sangat mengesankan dan
lokasinya sekitar 10 km dari Kota Barabai yang dapat ditempuh dengan kendaraan
roda empat.
Gunung Batu Benawa
Gunung Batu Benawa merupakan
lokasi perkemahan yang digemari para pecinta alam, letaknya sekitar 9 km dari
Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
WISATA RELIGIUS
Pondok Pesantren Ibnul Amin
Pamangkih
Wisata religius lainnya yang
dapat dilakukan adalah mengunjungi Pondok Pesantren Ibnul amin Pamangkih yang
mendidik ribuan calon ulama muda dan pemimpin umat masa depan.
Pondok Pesantren Ibnul Amin
Pamangkih didirikan pada tanggal 11 Mei 1958 M / 22 Syawal 1378 H. Pendirinya
adalah seorang ulama dari masyarakat Pamangkih yang bernama KH. Mahfuz Amin bin
Tuan Guru H. Muhammad Ramli bin Tuan Guru H. Muhammad Amin.
Atas wasiat almarhum orang
tuanya yaitu Tuan Guru H. M. Ramli yang mewasiatkan untuk lebih memajukan
pelajaranpelajaran agama, juga atas nasehat dan petunjuk dari seorang gurunya
KH. Abu Bakar Tambun, agar beliau mendirikan pondok pesantren. Maka pada
tanggal 23 Oktober 1958 (8 Shafar 1378 H) didirikanlah sebuah pondok pesantren
yang waktu itu dikenal dengan nama Pondok Hulu Kubur.
Nama Pondok Hulu Kubur tidak
tertulis dipapan nama,hanya mendapat sebutan dilidah orang umum. Nama Pondok
Hulu Kubur tidak lama dipakai sebagai nama terhadap pesantren yang baru lahir
ini, karena pendirinya yaitu KH. Mahfuz Amin telah mendapatkan sebuah nama
pilihan yaitu “Ibnul Amin”. Nama Ibnul Amin tersebut dipilih sebagai
penghormatan kepada almarhum kakek KH. Mahfuz Amin sendiri. Karena KH. Mahfuz
Amin sebagai pendiri dan pendidik di pondok pesantren ini telah mendapatkan
ilmu dari ayahnya yaitu Tuan Guru H. M. Ramli, sedangkan ayahnya juga belajar
dari orang tuanya yaitu Tuan Guru H. M. Amin. Oleh karena itulah pesantren
diberi nama Ibnul Amin yaitu sebagai peringatan terhadap kakeknya yang telah
berjasa kepada orang tuanya dan KH. Mahfuz Amin sendiri.
Makam keramat Wali Katum
M. Ramli atau yang lebih
dikenal denga sebutan Walikatum (tersembunyi). Wali Katum dimasa kecilnya
beliau lebih dikenal dengan panggilan Artum. Mengunjungi makam keramat Wali
Katum juga menarik karena selalu mendapat kunjungan ziarah dari masyarakat
Kalimantan Selatan dan juga wisatawan.
Masjid Al-A'la dan Masjid
Keramat
Mesjid Al-A'la di desa Jatuh,
Kecamatan Pandawan merupakan mesjid tertua di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Masjid ini merupakan cikal bakal berkibarnya bendera dakwah syiar agama Islam.
Masih di Kecamatan ini terdapat pula masjid tua yang disebut Masjid Keramat dan
keunggulan dari tempat ibadah ini konon memberikan rasa khusyu.
G. Kabupaten Hulu Sungai
Utara
Kota Amuntai, Ibukotanya Kabupaten Hulu Sungai Utara diapit dua sungai
yaitu sungai Tabalong dan Balangan. Untuk wisata kota, wisatawan dapat
mengunjungi Masjid Raya Amuntai, Pantai Amuntai atau melongok Taman Kota
Junjung Buih, berkunjung ke Monumen Perjuangan/melihat Monumen Itik Alabio yang
menghiasi kota.
Obyek wisata di daerah ini adalah Situs Candi Agung, peninggalan dari
kerajaan Negara Dipa yang dibangun oleh Empu Jatmika pada abad ke XIV Masehi.
Dari kerajaan inilah akhirnya melahirkan Kerajaan Daha di Negara dan Kerajaan
Kota Banjarmasin.
Menyaksikan lomba renang unik yaitu lomba renang Kerbau Rawa yang menjadi
atraksi yang menarik. Kerbau Rawa atau biasa disebut Kebau Kalang yang hidupnya
lebuh banyak di air. Untuk menarik kunjungan wisatawan maka dilakukan terobosan
dengan membuat lomba renang kerbau rawa.
Masjid Jami Sungai Banar merupakan masjid tertua di Kabupaten Hulu Sungai
Utara yang dibangun tahun 1218 H. selain tempat ibadah juga pernah dipergunakan
para pejuang kemerdekaan RI untuk menyusun strategi melawan penjajah Belanda,
masjid ini sudah masuk dalam daftar cagarbudaya dan banyak di kunjungi orang
untuk berziarah.
H. Kabupaten Tabalong
Obyek wisata dalam Kinarum Indah sangat menarik karena riak dan hempasan
air yang mengalir di sela-sela batu hampar yang luas. Batu ini mempunyai
legenda tersendiri sesuai dengan beda warnanya.
Dari alkisah masyarakat, batu tersebut jatuh ketika sedang di bawa oleh
seorang sakti yang bermaksud membendung Sungai Jaing guna mencari sang Putri.
Hingga sekarang lokasi Kinarum Indah sering dijadikan oleh masyarakat sebagai
tempat meminta hajat/doa keselamatan sesuai dengan adat budaya masyarakat Dayak
setempat. Lokasi obyek wisata ini terletak di Desa Kinarum dan ditempuh dalam
jarak 45 km dari ibukota Kabupaten dan 6 km dari ibukota Kecamatan Upau.
Topografi wilayah di kawasan ini berbukit dan bergunung dengan panorama
alamnya yang cukup indah dikelilingi hutan yang lebat. Jarak tempuh obyek
wisata ini dari ibukota Propinsi 330 km dan dari ibukota Kabupaten 85 km,
dengan jalan aspal hotmix berada pada sisi lintas jurusan Kota Banjarmasin dan
Kota Balikpapan.
I. Kabupaten Tanah Laut
1. Pantai Swarangan
Pantai Swarangan terletak di Desa Swarangan, Kecamatan Jorong.
Aksesibilitas ke obyek tersebut dapat ditempuh melalui transportasi darat
dengan jarak tempuh ± 52 km dari ibukota Kabupayen Tanah Laut ( Pelaihari).
2. Pantai Batu Lima
Pantai Batu Lima terletak di Desa Kuala Tambangan Kecamatan Takisung,
dari ibukota Kabupaten Tanah Laut (Pelaihari) berjarak ± 35 km. sarana yang
tersedia di objek ini seperti : Play Ground, Shelter dan Cottage yang berjumlah
18 buah.
3. Bukit Khayangan
Bukit Khayangan memiliki pesona yang memukau dengan pemandangan
perbukitan dan hamparan perkebunan Kelapa Sawit. Aksesibilitas darat dapat
ditempuh ± 55 km dari Kota Banjarmasin tepatnya sebelum kita menuju/memasuki
Kota Pelaihari tentunya melewati objek wisata tersebut. Sarana yang tersedia
saat ini berupa tempat ibadah (Mushola), dan jenis wisata yang bisa
dikembangkan berupa wisata MICE (Wisata Meeting and Conference).
J. Kabupaten Tanah Bumbu
Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai Pantai yang cukup panjang sekitar 200 km,
dengan panorama yang indah. Masyarakat yang datang ke Kabupaten Tanah Bumbu
setelah melewati Kecamatan Sungai Loban menuju Pagatan akan disambut dengan
sejuknya udara laut. Ada tiga lokasi yang sementara ini dijadikan sebagai obyek
wisata pantai antara lain wisata Pantai Rindu Alam, Pulau Salak dan Pulau
Pagatan.
Obyek wisata alam lainnya adalah sebuah pulau yang terletak di selat laut
dan berbatasan dengan Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten Kotabaru dengan
luas wilayah sekitar 4500 m² dengan panjang sekitar 15 km terletak memisah.
Kita dapat mengelilingi pulau tersebut naik perahu motor sekitar 1 jam.
Konon kabarnya pada tahun 1970 seseorang peneliti dari Amerika pernah
mengadakan penelitian dari hasil survey dan observasi terdapat kandungan nikel
dan batubara.
Di pulau ini terdapat sumber mata air tawar. Ini menjadi pendapatan
masyarakat yang bertempat tinggal disana dengan menjual air tawar ke Batulicin
jika musim kemarau. Produksi air bersih rata-rata 40 m³ per hari, kendati
kemarau sumber ini tidak pernah kering dengan kualitas air yang jernih.
Di pulau ini juga ada 2 buah lubang yang kedalamannya sekitar 15 m
mengarah ke dalam dan apabila kita berjalan di atas lubang tersebut terdengar
bunyi dengungan yang memantulkan bahwa lubang tersebut besar.
Menarik untuk menjadi tantangan bagi pecinta alam, serta kita yang ingin
menikmati keindahan alam Pulau Sewangi dengan lebatnya hutan di pulau ini, maka
ini dikatakan sebagai paru-parunya kabupaten Tanah Bumbu.
Di Kabupaten Tanah Bumbu juga terdapat Goa Sugung yang terjadi dari
proses alam terletak di km 44, jalan Kadeco Kecamatan Mentewe dengan luas
sekitar 12 ha, dan jarak dari ibukota dapat ditempuh kurang lebih 1,5 jam
dengan kendaraan roda 4 dan roda 2.
Sebuah pemandangan yang jarang kita temui disini, kita dapat merasakan
kesejukan saat berada di dalam goa, pada hari libur tidak jarang Goa Sugung
menjadi pilihan bagi masyarakat sekitar untuk berekreasi. Bagi pecinta goa
tempat ini merupakan tantangan tersendiri dan menjadi wahana atau objek
penelitian.
K. Kabupaten Kotabaru
Belum lengkap kalu wisata ke Kabupaten Kotabaru kalau kita belum
mengunjungi pantai Gedambaan 14 km dari Kota Kotabaru dengan pemandangan yang
khas dan ditambah sarana pendukung seperti Cottage (penginapan), Mushola, Kolam
Pemancingan dan Warung Makan serta tempat duduk yang banyak tersedia. Dengan
sarana parkir yang luas akan memudahkan kita untuk berpiknik di Pantai
Gedambaan. Dan tidur di Cottage Pantai Gedambaan.
Batu Jodoh terletak di Pantai Aru Kecamatan Pulau Laut Selatan merupakan
tempat yang dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat terkabul segala ikrar
sepasang kekasih. Perjanjian atau ikrar dilakukan dengan duduk di atas kedua
batu tersebut kemudian sepasang kekasih tersebut saling berikrar dengan begitu
mereka meyakini bahwa ikrar mereka tersebut dapat terkabul. Keyakinan ini sudah
dipercaya masyarakat secara turun temurun sehingga banyak wisatawan yang
melakukan ikrar di atas batu tersebut sebagai pembuktian dari keyakinan
masyarakat.
L. Kabupaten Barito
Kuala
Pulau Kaget terletak sekitar 12 km ke arah hulu dari Sungai Barito yang
merupakan habitat dari hewan unik yaitu Monyet Besar Berhidung Panjang atau
oleh penduduk setempat disebut dengan Kera Belanda/Bekantan karena hidungnya
panjang, mukanya merah serta perutnya yang gendut.
Pulau Kembang dapat dicapai dengan menggunakan perahu motor selama 30
menit dari pusat Kota Banjarmasin. Di pulau ini terdapat sebuah Vihara Cina
yang sudah sangat tua dan banyak dikunjungi keluarga Cina untuk beribadah.
Umumnya para pengunjung datang pada hari Minggu dan Vihara ini dijaga oleh
sekumpulan kera berekor panjang yang banyak mendapatkan makanan dari pengunjung
seperti kacang, pisang dan telur.
Kabupaten Marabahan adalah sebuah kota kecil yang terletak sekitar 65 km
dari Kota Banjarmasin ke Hulu Sungai Barito. Di kota ini wisatawan dapat
melihat rumah-rumah tua bergaya tradisional Banjar yang terbuat dari kayu di
pinggir sungai dengan suasana kehidupan masyarakat disekitar sungai. Dari
Marabahan anda dapat menyewa perahu motor ke Margasari yaitu sebuah desa yang
menghasilkan aneka barang kerajinan tangan terbuat dari rotan dan bambu seperti
Tas, Bakul, Kipas Tangan dan Topi.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan wilayah berkenaan
dengan dimensi spasial (ruang) dari kegiatan pembangunan. Didasari pemikiran
bahwa kegiatan ekonomi terdistribusi dalam ruang yang tidak homogen, oleh
karena lokasi memiliki potensi dan nilai relatif terhadap lokasi lainnya, maka
kegiatan yang bertujuan ekonomi maupun sosial akan tersebar sesuai dengan
potensi dan relatif lokasi yang mendukungnya (Luthfi, 1994).
Begitu pula kesejahteraan penduduk
akan tergantung pada sumber daya dan aksebilitasnya terhadap suatu lokasi,
dimana eskonomi terikat (Richardson, 1981 : 270). Usaha-usaha untuk mengaitkan
kegiatan ekonomi sektor ekonomi sektor industri dengan sektor pertanian, atau
pengkaitan beberapa jenis industri akan sulit tercapai tanpa memperhatikan
aspek ruang, karena masing-masing terpisah oleh jarak geografis. Olek karena
itu, arti pembangunan juga perlu diberi perspektif baru sebagai upaya
pengorganiasaian ruang (luthfie, 1994). Untuk tujuan ini maka pendekatan
pengembangan wilayah yang mmenyangkut aspek tata ruang mendapatkan peranannya.
Pendekatan melaui pengembangan
wilayah ii mempunyai beberapa keuntungan. Pertama, akan didasari pengenalan
pengenalan yang lebih baik atas penduduk dan budaya pada berbagai wilayah,
serta pengenalan atas potensu unit daerah. Sehingga untuk memudahkan
pembangunan daerah yang sesuai dengan potensi, kapasitas serta problem khusus
daerah tersebut. Denagn pengembangan wilayah ini dapat diharapkan kemungkinan
lebih baik untuk memperbaiki keseimbangan sosial ekonomi antar wilayah
(Friedmann, 1979 : 38).
Saran
Pembangunan daerah wisata haruslah
memperhatikan ekologinya/ lingkungan, karena dengan memperhatikan lingkungan
maka akan tercipta suasana yang nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
http://mypariwisata.blogspot.com/2011/04/wisata-di-barabai-kalimantan-selatan.htmldiakses pada tanggal 27 Februari 2012.
diakses pada
tanggal 27 Februari 2012.
Lampiran-Lampiran



MAKALAH
GEOGRAFI BUDAYA DAN PARIWISATA
Tentang
“
EKOWISATA PERKABUPATEN DI PROPINSI KALIMANTAN SELATAN”

Dosen :
Ellyn Normelani, M. Pd.
Parida Angriani, M. Pd.
Disusun Oleh :
Nama :
HENRY AMBARA M.H.
NIM : A1A510291
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT
BANJARMASIN
2012
kereen
BalasHapus