Global
warming yang merupakan isu terpanas abad ini semakin meresahkan
masyarakat. Perubahan iklim yang semakin ekstrim, perlahan namun pasti
telah membuat keadaan Bumi mendekati titik nadir. Ketidaksadaran manusia
dalam menjaga alam selama ini ternyata tidak hanya membuat rusak
kualitas udara, tetapi dapat merubah struktur molekul organik yang ada
di dalam tanah.
profil penampang dari horizon tanah
Tanah
yang berada di daratan telah terkontaminasi dari senyawa karbondioksida
yang berasal dari atmosfir. Tingginya kadar karbondioksida yang diserap
oleh tanah membuat molekul yang ada di dalam tanah berubah, sehingga
mempengaruhi kondisi tanah di Bumi. Selain itu, pengaruh kadar
karbondioksida yang terlalu tinggi dapat membahayakan kelangsungan
makluk hidup yang berada di tanah.
Jadi
dapat dipastikan jika salah satu molekul organik ini sampai hilang atau
tidak bekerja maksimal, maka tanaman yang ditanam susah untuk
berkembang. Global warming, telah membuat kita banyak kehilangan itu
semua. Dalam penelitian tersebut para ilmuwan tidak mengungkapkan secara
detail komposisi molekul di dalam tanah itu, karena kandungannya yang
sulit diurai, seperti bakteri, fungi, dan komponen yang lainnya. Mereka
mengingatkan bahaya global warming juga dapat menyerang bagian dari
struktur tanah, jika tanah sudah tidak bisa ditanami lagi, maka ini
berbahaya bagi umat manusia. Selain itu apabila struktur tanah telah
tercemar, maka dapat mengancam dari kualitas airtanahnya sendiri, hal
tersebut lebih berbahaya karena airtanah merupakan sumber air yang
paling sering dikonsumsi masyarakat sehari-hari.