Sabtu, 25 Februari 2012

Polusi Tanah



Global warming yang merupakan isu terpanas abad ini semakin meresahkan masyarakat. Perubahan iklim yang semakin ekstrim, perlahan namun pasti telah membuat keadaan Bumi mendekati titik nadir. Ketidaksadaran manusia dalam menjaga alam selama ini ternyata tidak hanya membuat rusak kualitas udara, tetapi dapat merubah struktur molekul organik yang ada di dalam tanah.

profil penampang dari horizon tanah



Tanah yang berada di daratan telah terkontaminasi dari senyawa karbondioksida yang berasal dari atmosfir. Tingginya kadar karbondioksida yang diserap oleh tanah membuat molekul yang ada di dalam tanah berubah, sehingga mempengaruhi kondisi tanah di Bumi. Selain itu, pengaruh kadar karbondioksida yang terlalu tinggi dapat membahayakan kelangsungan makluk hidup yang berada di tanah.
Keberadaan zat-zat organik sangat berguna sebagai agen pengurai yang dapat menjadikan tumbuhan berkembang baik. Tanaman memang sangat membutuhkan zat organik tersebut, selain tambahan energi dari mikroba dan air yang membuat tanaman bisa tumbuh seperti sekarang.

 

Jadi dapat dipastikan jika salah satu molekul organik ini sampai hilang atau tidak bekerja maksimal, maka tanaman yang ditanam susah untuk berkembang. Global warming, telah membuat kita banyak kehilangan itu semua. Dalam penelitian tersebut para ilmuwan tidak mengungkapkan secara detail komposisi molekul di dalam tanah itu, karena kandungannya yang sulit diurai, seperti bakteri, fungi, dan komponen yang lainnya. Mereka mengingatkan bahaya global warming juga dapat menyerang bagian dari struktur tanah, jika tanah sudah tidak bisa ditanami lagi, maka ini berbahaya bagi umat manusia. Selain itu apabila struktur tanah telah tercemar, maka dapat mengancam dari kualitas airtanahnya sendiri, hal tersebut lebih berbahaya karena airtanah merupakan sumber air yang paling sering dikonsumsi masyarakat sehari-hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar